Gejala Kanker Paru yang MetroFriends Harus Ketahui

Bersama Dr. Affyarsyah Abidin, Sp.P

Dokter Spesialis Paru MMC Hospital


MetroHealth - Nyeri dada, sesak nafas, batuk yang hilang timbul merupakan beberapa gejala Kanker Paru yang paling banyak timbul bagi penderitanya. Di Indonesia sendiri, Kanker Paru merupakan salah satu penyakit kanker yang angkanya menyentuh 8%-9% merupakan jenis kanker yang harus diwaspadai oleh siapapun.

Kanker Paru merupakan kondisi ketika sel ganas yang tidak terkendali dan terbentuk di paru-paru. Kanker paru merupakan kanker yang paling banyak menimpa perokok dan merupakan salah satu kanker yang paling banyak pengidapnya di Indonesia. Dr. Affyarsyah Abidin, Sp.P Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre menambahkan jika jenis kanker paru primer yang paling sering diidap oleh penderitanya merupakan jenis Kanker Paru primer, yang selnya berasal dari dalam paru-paru itu sendiri.

Perkembangan Kanker Paru di Indonesia

Menurut data Kemenkes RI, saat ini penderita kanker paru di Indonesia mencapai 10% hingga 11, lalu Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk merupakan data statistik yang cukup tinggi dan patut diwaspadai.

Gejala Kanker Paru

Gejala yang umum terjadi pada pasien Kanker Paru adalah batuk. Dr. Affyarsyah menambahkan bahwa batuk yang diderita pasien Kanker Paru adalah batuk yang tidak umum ditemukan pada pasien penyakit lain. Batuk yang timbul merupakan batuk yang tidak selesai-selesai walau sudah diberi obat batuk dan yang lainnya sehingga mengakibatkan sesak nafas yang menyebabkan pernafasan terganggu. Frekuensi nafas terganggu hingga akhirnya penderita mengalami nyeri dada.

Nyeri dada yang diderita merupakan nyeri dada yang timbul tapi tidak pernah hilang seperti batuk diatas. Nyeri dada tersebut tidak hanya menggerogoti paru saja, namun secara umm menyerang metabolik dalam badan sehingga nafsu makan berkurang dan berat badan turun terus-menerus secara drastis sehingga mengakibatkan gangguan pencernaan.

Faktor Resiko dari Kanker Paru

Beberapa resiko yang menyebabkan Kanker Paru antara lain adalah:

  1. Faktor merokok, baik laki-laki maupun perempuan perokok dapat memperbesar peluang terkena Kanker Paru. Asap rokok mengandung bahan-bahan yang bersifat Karsinogen. Karsinogen merupakan zat yang memacu atau yang merusak sel paru dan mengakibatkan Kanker Paru.
  2. Polusi udara, polusi udara yang terus dihirup mampu mengakibatkan kanker paru, misalnya dari polusi asap pabrik dan asap kendaraan.
  3. Faktor Genetik.

Cara Mendiagnosa Kanker Paru

Menurut Dr. Affyarsyah, ada beberapa cara untuk mendiagnosa Kanker Paru, yaitu:

  1. Pemeriksaan X-RAY/Rontgen. Jika ditemukan hal yang mencurigakan dalam paru-paru, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan CT-Scan.
  2. CT-Scan
  3. Pemeriksaan darah, dilakukan pemeriksaan tumor marker untuk paru. Nanti dokter terkait akan menganalisa dan mengevaluasi hasilnya.
  4. Pemeriksaan Biopsi, untuk melihat sel kanker apa yang ada di dalam badan penderita kanker paru itu. Karena jenis sel kanker yang ditemui, akan menentukan prognosis maupun pengobatannya. Biopsinya bisa melewati Bronkoskopi, selanjutnya pemeriksaan Endoskopi ke paru kemudian dapat dengan pemeriksaan Jarum melalui rongga dada dan kalau perlu dapat melakukan Biopsi pada kelenjar. Dan semuanya itu akan dinilai oleh dokter apa jenis kankernya, stadium kankernya masih awal atau sudah lanjut.

Pengobatan Kanker Paru

Ada beberapa cara yang dilakukan dokter terkait untuk melakukan pengobatan Kanker Paru.

  1. Tindakan Operasi, operasi dilakukan apabila stadium kanker parunya masih awal (stadium dini), kalau sudah stadium lanjut sudah tidak dapat dilakukan operasi.
  2. Kemoterapi
  3. Radiasi (apabila diperlukan)
  4. Imunoterapi (cara pengobatan yang sedang berkembang sekarang). Dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga daya tahan tersebut yang diharapkan membantu membunuh sel kanker itu.

Itulah penjelasan mengenai Asma. Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut atau ingin mendapatkan informasi rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layanan Metrovia 0878-000-22887 atau dapat berkonsultasi langsung ke Dokter Spesialis Paru yang dapat ditemui di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. Cek jadwal dokter disini.


MetroHealth adalah portal edukasi kesehatan dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre untuk masyarakat Indonesia. Memberikan edukasi, inspirasi, dan informasi terkini seputar kesehatan dan gaya hidup.